Friday, April 13, 2007


Artikel BEAUTY FOR SALE di majalah A+/DEWI/SPICE/EVE/MEN'S HEALTH/GOOD HOUSE KEEPING/FEMALE/INVIEW/MALE EMPORIUM/etc
edisi Feb'- March- April' 07



Liputan/review dari para editor senior majalah tersebut di atas memuji tentang 'enak'nya membaca novel karya Fradhyt Fahrenheit hingga halaman terakhir. So fashionist!



ayo gabung ke milis jakarta socialite untuk tanya jawab dan sharing seputar gaya hidup up to date dan modern living dihttp://groups.yahoo.com/group/jakarta_socialite


untuk keanggotaan cukup kirim email kosong ke jakarta_socialite-subscribe@yahoogroups.com



Bebas Bicara SEXLIFE [straight/gay/lesbian/Bi], LUXURIOUS [lifestyle/fshion/technology], PROBLEM SOLVING [karir/jodoh] Untuk para fashionistas, metrosexuals, socilitas, hardwork and playhard guys, partygoers, clubbers, fictionlovers, dan siapapun yang mencintai kehidupan lifestyle Jakarta


Artikel BEAUTY FOR SALE di majalah A+/DEWI/SPICE/EVE/MEN'S HEALTH/GOOD HOUSE KEEPING/FEMALE/INVIEW/MALE EMPORIUM/etc
edisi Feb'- March- April' 07




Liputan/review dari para editor senior majalah tersebut di atas memuji tentang 'enak'nya membaca novel karya Fradhyt Fahrenheit hingga halaman terakhir. So fashionist!



ayo gabung ke milis jakarta socialite untuk tanya jawab dan sharing seputar gaya hidup up to date dan modern living dihttp://groups.yahoo.com/group/jakarta_socialite


untuk keanggotaan cukup kirim email kosong ke jakarta_socialite-subscribe@yahoogroups.com


Bebas Bicara SEXLIFE [straight/gay/lesbian/Bi], LUXURIOUS [lifestyle/fshion/technology], PROBLEM SOLVING [karir/jodoh] Untuk para fashionistas, metrosexuals, socilitas, hardwork and playhard guys, partygoers, clubbers, fictionlovers, dan siapapun yang mencintai kehidupan lifestyle Jakarta

Thursday, February 22, 2007

BESTSELLER IN 28 WEEKS TILL MARCH'07 AT GRAMEDIA PONDOK INDAH

Terima kasih banyak untuk semua pembaca BEAUTY FOR SALE atas dukungan dan doanya, hingga kini novel tsb terus menduduki novel paling laris teratas di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia
(di luar kota tersebut bukan tidak ada minat untuk membaca BFS, tapi dikarenakan 'mahalnya' harga novel tsb --red)
NOVEL METROPOP FRADHYT FAHRENHEIT TENTANG KEHIDUPAN SEX, PARTY DAN CLUBBING PARA CREATIVE DIRECTOR, PRODUCER FILM, BANKERS, MODELS, DAN MARKETING DIRECTOR HIGH SOCIETY JAKARTA YANG HIGH QUALITY JOMBLO...

Untuk menjadi group member milis novel ini silakan kirim email kosong ke

Friday, September 22, 2006


18


SPYNX POST, YELLOW ONE BUILDING, LANTAI 5


Di Singapura aku kuliah di jurusan managemen sekaligus mempelajari bahasa Mandarin. Aku pun bertemu dengan Khaled, anak saudagar kaya dari Melayu. Kami berpacaran hampir 2 tahun.


Waktu itu Khaled masih sebagai seorang Art Director sebuah advertising agency multinasional. Suatu kali aku dijadikan model salah satu iklannya di majalah ternama di Singapura. Tampangku mirip seleb Jepang, Ai Tominaga, katanya. Mulai saat itulah model agency lain mulai memakaiku untuk beberapa iklan majalah dan katalog-katalog fashion yang rutin tersebar di kawasan belanja Orchard Road.
Tampang Khaled mirip Lorenzo Lamas, tapi tubuhnya lebih pendek dariku. Ayahnya berdarah Melayu dan masih keturuanan Arab. Ibunya indo cantik keturunan Melayu-Inggris.


Awalnya mereka menolak hubunganku dengan Khaled. Aku pernah dilihatnya tampil seksi dengan bikini di suatu iklan baju dalam. Dikiranya aku orang kafir tak beragama dan gadis kosmopolitan berpaham seks bebas! Namun suatu kali, setelah aku menumpang sembahyang di kamar adik perempuan Khaled, Aisyach, yang baru berumur 14 tahun [Aisyach mengagumiku karena wajahku sering muncul sebagai model dan halaman iklan di majalah Female, FHM, Her World, dan majalah fashion lain yang dibaca ibunya], pandangan mereka berubah drastis terhadapku. Mereka mendengarkan suaraku saat membaca Al Quran disaat mengajari adiknya mengaji setiap malam minggu. Biasanya setelah mengajari Aisyach mengaji, kami berdua hang out atau clubbing di kawasan Iskandar Syah atau sekedar dinner di Clarke Quay.



Tempat favoritku dan Khaled selain di Zouk, Devil’s Bar, Indochine adalah nongkrong ke Divine Society di Parkview Square, bangunan mewah gaya art deco di sudut North Bridge Road yang dikelilingi Rumah Sakit Raffles, Suntec City dan Bugis Junction. Di Divine Society terdapat ‘ wine tower’ setinggi 12 meter yang menampung ribuan botol wine!


Lebih kurang ada 200 merek wine terbaik dunia yang berasal dari Prancis, Australia, Italia, Spanyol, Austria dan lainnya. Yang paling kami sukai di situ adalah keunikannya dalam menyajikan wine. Ada seorang wanita yang berperan sebagai Wine Angel yang akan berterbangan dengan sling. Para Wine Angel dengan lincah mengambil pesanan wine para tamu dari ketinggian 12 meter! Serasa di dunia dongeng Peter Pan.

Sunday, September 10, 2006



BAB XIX

VENITA

Umurnya 34 tahun. Sandro lulusan Ecole Nationale des Beaux Arts di kota Dijon, Perancis. Wawasan seni dan antropologinya sangat luas. Sandro menguasai enam bahasa. Dan memiliki pengalaman kerja yang begitu panjang. Sehingga sepanjang perjalanan kami di business class nggak pernah habis bahan obrolan.


Penumpang lain telah lelap bersama selimut masing-masing. Sudah empat jam aku berada di pesawat ini. Kulirik pergelangan tangan Sandro. Pukul 7 malam…. Astaga! Arloji Vacheron Constantin! Keindahan arloji transparan 77 butir berlian, dengan bingkai terbuat dari emas 18 karat kaca kristal safir! Boleh juga taste lelaki satu ini yang kini mulai akrab denganku.
Sandro tersenyum padaku sambil mengambil sesuatu dari tas kecil berlogokan Armani. Sandro lalu mengeluarkan kaleng kecil berisi caviar. Dia menawariku cemilan favoritnya. Aku menolaknya dengan lembut…



“Sayang kalau kamu nggak suka, Ven! Kamu tahu kalau caviar dikenal sejak dulu, sejak zaman sebelum Julius Caesar berkuasa. Caviar juga dikenal sebagai makanan aphrodisiac…” kata Sandro kembali membuka topic pembicaraan baru. Setidaknya kami telah membicarakan 9 topik, dari sejarah, eknomi, budaya, politik, kriminal, sampai fashion.

“Aphrodisiac?”

“Iya, aphrodisiac, pembangkit libido yang berkualitas tinggi!

Aku tertawa terbahak-bahak.

Sandro tersenyum dan ikut tertawa hingga giginya yang putih dan teratur itu terlihat. Dia lalu membuka kaleng kecil berwarna gold itu. Setidaknya mungkin harga sekaleng caviar murni itu pasti lebih dari dua juta!

Sunday, September 03, 2006


BAB XX

GEISHA LOUNGE , JAKARTA

Wajah Venitta nampak lebih segar dengan make-up ringan yang romantic light dan berpadu dengan stelan black and white warna klasik kesukaannya. Kemeja fitted dan pantalon hitam dari Boss Woman, dengan aksen dasi mungil berbentuk pita dari Lanvin. Tangannya berkilau dengan gelang dan cincin berlian yang mewah dari Harry Winston!

“Pokoknya, Cha, liburan nanti kita harus cobain Airbus A380 yang baru! SQ atau Emirates nanti juga punya tahun depan. Bayangkan! Kapasitas 850 penumpang. Punya dua lantai dan wingspan selebar 80 meter! Ada in-flight bar and shopping rooms. Kamar mandi plus perpustakaan segala! Malah maskapai Virgin Atlantic memesan yang ada fitness centre, casino, salon, bar dan resto. Ajigileee!” seru Kiyara yang kali ini tampil maskulin dengan gaya safari suit koleksi Aigner. Tasnya yang terus berada dipangkuannya bergaya satchel bag LV berwarna senada dengan gaunnya. Gelang dan anting-anting silver bercampur amethysts rancangan Paloma Picasso dari Tiffany & Co. Semua serba peach muda.

“ Wah, mirip film Flight Plan-nya Jodie Foster, dong!”

“ Mungkin kali ya. Tapi pasti lebih besar!”

“C’est genial! Perfecto…” Cantika membayangkan pesawat mewah tersebut, kemudian matanya melirik ke pintu masuk resto tersebut yang besar dan dikelilingi lampu-lampu, “Tuh si Becky dateng…”

Cantika tersenyum sambil melambaikan tangannya pada Brando yang berjalan tergesa-gesa ke arah mereka. Kulit Cantika yang sawo matang dan bergaya rambut cepak ala tomboy tampil dengan busana dari Biyan yang feminin, paduan lace shoulder shrug berpita satin dengan celana panjang satin sutra. Kombinasi nuansa pink muda dan silver tampak pada tas dan kalung pita satin dari Christian Dior. Kalungnya juga mutiara dari David Yurman Couture.


BAB XXV

CANTIKA

“Maksud, Mba’?”

“Feminisme Liberal sangat menjunjung tinggi paham kebebasan dalam meraih idealisme pandangan hidup seseorang, karir, cinta, dan … uang!”

Aku terdiam.

Seolah wanita pintar itu dapat membaca isi pikiranku, meskipun istilah disthimia dan Feminisme Liberal itu pernah kudengar, tapi aku tak menyangka kalau aku terlibat di dalamnya. Jadi inikah yang membuat aku menjadi terus men-jomblo?

“Bila salah satunya tidak terpenuhi, kita akan kecewa. Kecewa berat yang membuat depresi yang berlebihan!”

“Jadi aku menderita disthimia?”

“Ini masih dugaan sementara. Karena disthimia sukar dideteksi dan gejalanya hamper mirip dengan mood murung atau bentuk kekecewaan lainnya, tapi disthimia termasuk depersi yang paling kronis dan akan menetap dalam waktu cukup lama tanpa kita sadari.”

“Lama?!”

“Kadang kita bisa dalam keadaan murung lebih dari dua tahun. Dan lebih bahayanya lagi, disthimia tidak mudah terdeteksi!”

Fradhyt Fahrenheit Adhyatmand telah memenangkan berbagai lomba penulisan puisi, cerpen, naskah drama, serta aktif dalam berbagai pentas teater/opera di saat remaja.
Kini sebagai Executive Brand Consultant sebuah agency periklanan, sekaligus sebagai Creative Director yang telah menangani lebih dari 200 iklan komersial di televisi.
Brand-brand yang pernah ditanganinya antara lain, Volvo, Lucky Strike, Nivea, Pantene, Hitachi, Mitsubishi, Gatorade, Nissan, Thai Airlines, Marie France Bodyline, TrimSpa, Sony, Standard Chatered, National/Panasonic, Sunkist, Hilton Hotel, serta puluhan brand lokal lainnya.

Tuesday, August 22, 2006



BEAUTY FOR SALE!

BY
FRADHYT FAHRENHEIT



Gila kerja namun juga gila belanja, gila pesta, dan gila clubbing! Namun satu yang sulit mereka dapatkan...jodoh!

Bagi kelima sahabat ini, mencari jodoh tak semudah membeli gaun
Christian Dior atau Prada. Memilih pacar tak semudah menyuntik wajah dengan Botox atau Collagen. Mendapatkan calon pasangan hidup tak segampang menikmati caviar atau red wine dari balai lelang Sotheby's!
So,untuk urusan jodoh bisa membuat mereka gemetar dan panas dingin!

Penampilan mewah, suntik botox, atau sedot lemak, cukupkah untuk tampil cantik dan ideal? Untuk mendapatkan pasangan hidup,haruskah mereka mengumbar kecantikan semu/beauty for sale?!
Ternyata uang bukan segalanya kalau memang jodoh belum di depan mata!






Model : Fanny Fabriana, Gita Blessing
Photography : Agustinus Sidarta /
studio@agustinussidarta.com
Location: The Nine Muses Club - Jakarta / ninemuse@indosat.net.id
Make-Up Stylist : Dodo
Wings : Menggo Amora/menggoamora@yahoo.com

http://groups.yahoo.com/group/beautyforall_novelgroup